LUMAJANG, JAWA TIMUR — Hampir 3.000 unit rumah terdampak akibat erupsi Semeru, lebih dari 6.000 warga mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman. Pedukuhan Kajang Kosong, Dusun Kebon Deli Selatan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, menjadi salah satu tempat warga untuk mengungsi. Lebih dari 300 warga sedang mengungsi di sana. Namun kendalanya adalah minimnya air bersih di sana.
Setelah dilakukan assessment bahwa memang di sana adalah tempat yang aman untuk bermukim, juga potensi air bersih pada kedalaman 15 meter, Dompet Dhuafa segera melakukan pengeboran sumur untuk dimanfaatkan warga setempat dan para pengungsi. Di hari yang berkah pada Jumat (24/12/2021), Dompet Dhuafa mulai pengeboran dan pembangunan sumur Air Untuk Kehidupan. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Yayat Supriyatna (Sekretaris Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa), Ahmad Sonhaji (Direktur Dakwah, Budaya & Pelayanan Masyarakat Dompet Dhuafa), Doni Marlan (Direktur Pemberdayaan & Pengembangan Dompet Dhuafa), Haryo Mojopahit (Kepala Disaster Management Center Dompet Dhuafa), Kholid Abdillah (Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Timur), dan Harun Arrasyid (tokoh masyarakat setempat).
Haryo menjelaskan, “Warga di sini merupakan pengungsi, ada sekitar 300 warga. Kendala di sini memang salah satunya adalah air bersih. Kami sudah melakukan pengajian, dan di sini memiliki potensi air bersih untuk dibor. Maka itu DMC akan melakukan pengeboran sumur untuk dimanfaatkan para warga Pedukuhan di sini. Fasilitas air bersih ini tentu akan sangat membantu warga, dan hari ini alhamdulilah kita lakukan peletakan batu pertama”.
Penempatan sumur air di dekat masjid dianggap menjadi pilihan yang sangat bijak. Selain menjadi pusat ibadah, kawasan sekitar masjid juga menjadi pusat aktivitas para warga dan pengungsi.
Haryo menjelaskan, “Warga di sini merupakan pengungsi, ada sekitar 300 warga. Kendala di sini memang salah satunya adalah air bersih. Kami sudah melakukan pengajian, dan di sini memiliki potensi air bersih untuk dibor. Maka itu DMC akan melakukan pengeboran sumur untuk dimanfaatkan para warga Pedukuhan di sini. Fasilitas air bersih ini tentu akan sangat membantu warga, dan hari ini alhamdulilah kita lakukan peletakan batu pertama”.
Penempatan sumur air di dekat masjid dianggap menjadi pilihan yang sangat bijak. Selain menjadi pusat ibadah, kawasan sekitar masjid juga menjadi pusat aktivitas para warga dan pengungsi.
Di samping itu, Yayat selaku Pengurus Dompet Dhuafa turut menegaskan, alasan dibangunnya sumur di tempat ini karena merupakan salah satu terdekat dari bencana dsn juga menjadi pemukiman untuk pengungsi. Tempat ini juga sangat dekat dengan aliran lahar, namun memiliki potensi pengairan baik.
“Pembangunan sumur bor ini menjadi salah satu permulaan program recovery setelah berbagai respon DMC di Erupsi Semeru. Kami usahakan semaksimal mungkin supaya masyarakat dapat kembali berkativitas seperti semula,” pungkasnya.
Sahabat, dukungan dan sinergi kita sangat berarti. Berani baik dengan ikut bantu penuhi kebutuhan darurat warga yang terdampak bisa kita lakukan dengan berdonasi melalui dompetdhuafajatim.org/erupsi-gunung-semeru . (Dompet Dhuafa Jawa Timur / Markom / Aldhiansyah)