TURKI – Gempa bumi berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang wilayah bagian selatan Turki pada Senin (6/2/2023). Akibat bencana ini, Wakil Presiden Fuat Oktay menuturkan bahwa setidaknya ada 284 orang tewas dan lebih dari 2.300 orang terluka. Sementara itu, di negara tetangganya yakni Suriah, setidaknya terdapat 386 orang tewas, termasuk 239 orang yang sebagian besar berada di wilayah Aleppo, Hama, Latakia, dan Tartus.
Diketahui, gempa besar yang mengguncang Distrik Pazarcik, Kota Kahramanmaraş, Turki ini terjadi pada dini hari pukul 04:17 waktu setempat. Setelah gempa besar terjadi, 17 kali gempa susulan pun terjadi dan yang terbesar berkekuatan 6,6 magnitudo.
Getaran gempa bumi tersebut terasa hingga kota-kota di Kahramanmaraş, Hatay, Osmaniye, Gaziantep, Şanlıurfa, Diyarbakır, Malatya dan Adana. Selain itu, guncangan juga terasa di sebagian wilayah Siprus, Yunani, Jordan, Lebanon, Irak, Georgia, dan Armenia. Tingkat bahaya Gempa Turki ini dinyatakan berada pada tingkat IV. Seluruh pengungsi pun berkumpul dan dipusatkan di kantor Disaster and Emergency Management Authority (AFAD Center).
Di sisi lain, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara menyatakan bahwa ada sebanyak 500 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di wilayah pusat gempa. Sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa dan sebagian sisanya bekerja untuk sejumlah organisasi internasional. Sejauh ini, tiga WNI telah dipastikan cidera akibat bencana gempa ini.
Ahmad Bakari dari ELAF for Relief and Development, sebuah organisasi nonprofit di Turki menyebut bahwa gempa bumi tersebut terasa sangat kuat. Akibat gempa ini, Pemerintah Turki pun mengumumkan status siaga tanggap darurat. Sebagian masyarakat meluber di jalanan dan masjid. Ahmad mengatakan bahwa kebutuhan mendesak yang diperlukan sekarang adalah tenda dan penghangat. Pasalnya, suhu cuaca di lokasi bencana sedang sangat dingin dan penuh dengan salju.
“The earthquake is very strong. All people in the street and mosque until now. Now, we are in the rescue phase, and we can not estimate the damage in totally. But the most rapid response is cash for buying the tents and heating, because the weather is too cold and the snow on the ground.”
“(Gempanya sangat kuat. Hingga kini semua orang berada di jalan dan masjid. Sekarang, kami dalam tahap penyelamatan, dan kami tidak dapat memperkirakan kerusakan secara total. Tapi respon yang paling cepat adalah uang tunai untuk membeli tenda dan pemanas, karena cuaca terlalu dingin dan salju lebat),” tulis Ahmad Bakari melalui pesan singkat kepada DMC.
Dompet Dhuafa melalui unit Disaster Management Center (DMC) tengah mengupayakan penanganan bantuan respons tanggap darurat gempa bumi di Turki dan Suriah. DMC Dompet Dhuafa kini tengah menghubungi mitra lokal dan relawan di lokasi.
“Saat ini masih dalam tahap asesmen, karena belum bisa mengakses ke lokasi. Baik dari pemerintah ataupun NGO lokal di sana,” tutur Haryo Nugroho, Chief Executive DMC Dompet Dhuafa.
Manager Response-Recovery DMC Dompet Dhuafa, Narwan menyebut bahwa DMC Dompet Dhuafa berencana mengirimkan bantuan kebutuhan dasar seperti yang disebutkan oleh Ahmad Bakari, yakni tenda pleton dan pemanas ruangan.
“Rencananya kita akan mengirimkan bantuan untuk menunjang kebutuhan penyintas selama musim dingin, yakni tenda pleton dan pemanas ruangan,” ujarnya.
Dompet Dhuafa dan DMC pun turut menyampaikan belasungkawa atas peristiwa bencana gempa yang menimpa Turki dan berharap agar keadaan segera membaik.
“Our deep condolences for the loss of lives and damage due to the Earthquake in Turkey. May Allah Swt recover the injured soon. Dompet Dhuafa stands in solidarity with the people of Turkey.”
“(Belasungkawa kami yang mendalam atas hilangnya nyawa dan kerusakan akibat gempa bumi di Turki. Semoga Allah Swt segera memulihkan yang terluka. Dompet Dhuafa berdiri dalam solidaritas dengan masyarakat Turki),” ungkap Prima Hadi Putra, Direktur Komunikasi dan Teknologi Dompet Dhuafa.
“Kami turut berduka atas apa yang menimpa masyarakat Turki dan sekitarnya. Semoga korban husnulkhatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan oleh Allah Swt. Semoga semua berada di dalam perlindungan Allah Swt,” kata Haryo Mojopahit, Chief Executive DMC Dompet Dhuafa.
DMC dan Dompet Dhuafa mengungkapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya atas kejadian yang menimpa Turki. Kami semua berdoa agar seluruh penyintas dan masyarakat sekitar selalu berada di bawah lindungan Allah Swt. (DMC/AFP, Dompet Dhuafa/Ronna)