JAWA TIMUR — Dompet Dhuafa melakukan serah terima program kemaslahatan berupa bantuan pengadaan alat kesehatan (alkes) ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk melengkapi fasilitas kesehatan Rumah Sakit (RS) Hasyim Asyari, Jombang, pada Jumat (2/12/2022).
Dompet Dhuafa dan BPKH mengawali acara tersebut dengan silaturahmi dan ziarah ke Pondok Pesantren Tebuireng yang disambut dengan hangat oleh Pengasuh Pondok Pondok Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz atau akrab disapa Gus Kikin.
Hadir juga, Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika Rahmad Riyadi, Perwakilan Yayasan Pondok Pesantren Tebuireng Gus Gofar, Anggota Badan Pelaksana BPKH Amri Yusuf, Kepala Divisi Kemaslahatan BPKH Agung Sri Hendarsa, Direktur Dompet Dhuafa Medika dr. Zakaria, Direktur RS Hasyim Asyari dr. Arya, General Manager Wakaf Bobby Manullang, dan General Manager PPW Iqbal.

Rahmad Riyadi menyampaikan rasa terima kasih atas pengadaan alat kesehatan untuk melengkapi fasilitas kesehatan yang memadai di RS Hasyim Asyari. Menurutnya, rumah sakit ini merupakan hasil kolaborasi antara Dompet Dhuafa dan Yayasan Pondok Pesantren Tebuireng yang berbasis wakaf untuk masyarakat, terutama pasien dhuafa.
“Alhamdulillah kita bisa kumpul dalam momentum yang berkah ini dalam rangka serah terima alkes dari BPKH. Terima kasih telah mendukung program ini,” katanya saat memberikan sambutan di RS Hasyim Asyari, Jombang, Jawa Timur.
Dia menuturkan bahwa segala dinamika perkembangan RS Hasyim Asyari dapat dilalui bersama. Rahmad juga mendorong agar rumah sakit berbasis wakaf tersebut mampu menciptakan sistem layanan kesehatan yang bertaraf internasional.
“Mudah-mudahan tahun ini selesai dan Januari (nanti) kita (adakan) grand launching. Semoga kolaborasi antara Dompet Dhuafa, Pondok Pesantren Tebuireng, dan BPKH menjadi berkah dan bermanfaat,” ujarnya penuh harap.

Perwakilan Yayasan Pondok Pesantren Tebuireng Gus Gofar menyatakan rasa syukur. Dia juga memaparkan, RS Hasyim Ayari adalah rumah sakit baru yang bukan tumbuh dari klinik. Namun Langsung dibangun menjadi rumah sakit tipe C. Menurutnya, perlu ada sosialisasi ke masyarakat mengenai keberadaan rumah sakit berbasis wakaf tersebut.
“Kebetulan di Jombang Selatan belum ada rumah sakit tipe ini,” katanya.
Gus Gofar juga mengingatkan, RS Hasyim Asyari merupakan cita-cita Salahuddin Wahid dan Parni Hadi. Dia berharap semoga lekas terwujud dan menjadi manfaat.
“Alhamdulillah apa yang diupayakan Dompet Dhuafa bisa terwujud seperti ini, saya kira perlu perjuangan. Mungkin Dompet Dhuafa sudah pernah membangun rumah sakit. Namun bagi Tebuireng, ini adalah yang pertama. Semoga rumah sakit ini dapat segera beroperasi,” ucapnya haru.
Anggota Badan Pelaksana BPKH Amri Yusuf juga berterima kasih atas terwujudnya rumah sakit Hasyim Asyari. Ia merasa kagum dan salut terhadap Dompet Dhuafa yang bisa mewujudkan rumah sakit ini. Ia menjelaskan, terdapat 3 (tiga) kunci sukses agar suatu rumah sakit dapat berkembang. Pertama adalah harus memiliki dokter yang hebat. Kedua adalah kelengkapan fasilitas kesehatan. Ketiga adalah adanya fasilitas kesehatan yang memadai sehingga pasien yang datang berobat akan merasa terlayani secara hospitality.

Amri menjelaskan, hospitality adalah memberikan pelayanan yang ramah, bersahabat, dan terdapat rasa keinginan membantu pasien yang datang ke rumah sakit. Jadi, pelayanan di rumah sakit itu baiknya senyaman seperti ada di hotel. Begitu jelasnya.
Acara serah terima itu ditutup dengan berkeliling Rumah Sakit Hasyim Asyari dan juga beberapa alat kesehatan sebagai penunjang layanan medis di rumah sakit tersebut. (Dompet Dhuafa Jatim / Markom / Aldhi)