Header Dompet Dhuafa Jatim
DOMPET DHUAFA JATIM DAN YWIB TANAM BIBIT KEBAIKAN LEWAT PROGRAM BUDIDAYA WORTEL DI PUJON

DOMPET DHUAFA JATIM DAN YWIB TANAM BIBIT KEBAIKAN LEWAT PROGRAM BUDIDAYA WORTEL DI PUJON

Malang, 13 Oktober 2025 – Dompet Dhuafa Jawa Timur bersama Yayasan Wirausaha Indonesia Berdaya (YWIB) dan Kelompok Masyarakat Bakti Bumi Bunder resmi melaksanakan kegiatan Turun Tanam Program Budidaya Wortel di kawasan Bumi Maringi Peni, Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Program yang melibatkan 200 penerima manfaat ini bertujuan untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat desa melalui pertanian produktif yang berkelanjutan.

Kegiatan ini menjadi langkah konkret Dompet Dhuafa Jatim dalam mengembangkan model pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal. Di lahan seluas satu hektar, penanaman benih wortel dilakukan secara gotong royong oleh petani, relawan, dan perwakilan lembaga mitra. Rangkaian kegiatan diawali dengan pembukaan, sambutan dari Ketua Kelompok Masyarakat Bakti Bumi Bunder, perwakilan Dompet Dhuafa Jatim, doa bersama, serta simbolis penyerahan Good Collaboration (GC) dari pihak DD Jatim, YWIB, dan masyarakat.

Amin Wahyudi, Ketua Kelompok Masyarakat Bakti Bumi Bunder, menyampaikan rasa syukurnya atas inisiatif ini. “Saya sangat bersyukur dengan hadirnya Dompet Dhuafa Jawa Timur dan Yayasan Wirausaha Indonesia Berdaya dalam program Budidaya Wortel di Bumi Maringi Peni. Program ini mendukung kami meningkatkan kesejahteraan sosial melalui kemandirian ekonomi berbasis kearifan lokal dan pelestarian lingkungan. Nantinya, keuntungan dari hasil penjualan wortel akan digunakan untuk pembangunan masjid, perbaikan sarana desa, dan kegiatan sosial lainnya,” ungkapnya.

Turun tanam ini menjadi simbol awal dari semangat kolaborasi dan pemberdayaan yang menumbuhkan harapan. Masyarakat Desa Tawangsari berharap hasil panen wortel dapat melimpah dengan harga jual yang baik, sehingga mampu memperkuat ketahanan ekonomi warga dan menjadikan desa lebih sejahtera.

Reporter: Sukeni
Editor: Anugrah Arief Yahya Lubis
Fotografer: Anugrah Arief Yahya Lubis

Tata Bahasa diolah oleh AI

YES DAY OUT “JUMBO”: REMAJA BELAJAR MANDIRI, BERANI, DAN OPTIMIS JAGA KESEHATAN MENTAL

YES DAY OUT “JUMBO”: REMAJA BELAJAR MANDIRI, BERANI, DAN OPTIMIS JAGA KESEHATAN MENTAL

Surabaya, 12 Oktober 2025 – Sebanyak 30 peserta mengikuti kegiatan YES Day Out bertema “JUMBO” (Jembatan edUkasi Mandiri, Berani, dan Optimis) yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa Jawa Timur di Warung Gratis Surabaya. Kegiatan yang digelar pada Minggu (12/10) ini berkolaborasi dengan GREAT Edunesia, Klinik Psikologi Kusuma, dan Warung Gratis Surabaya. Acara ini menjadi wadah edukasi bagi remaja untuk memahami pentingnya kesehatan mental sekaligus memperkenalkan program beasiswa YES (Youth Ekselensia Scholarship).

Kegiatan dibuka dengan sesi fun games yang mencairkan suasana, kemudian dilanjutkan dengan materi interaktif mengenai kesehatan mental bersama psikolog dari Klinik Psikologi Kusuma. Sesi diskusi berlangsung hangat, di mana para peserta aktif bertanya dan berbagi pengalaman. Agenda kemudian berlanjut pada sosialisasi program beasiswa YES yang diselingi ice breaking dan permainan seru, sebelum ditutup dengan sesi foto bersama penuh kebersamaan.

Indraqila Sabira Almas, salah satu penerima manfaat program YES, menyampaikan, “Saya merasa jadi lebih mengenal apa itu kesehatan mental, apa dampaknya, dan bagaimana cara mengatasinya.” Sementara itu, narasumber Annisa Zaenab mengungkapkan kesannya, “Alhamdulillah, kegiatannya berkesan banget. Komunikasinya dua arah, peserta semangat, panitia ramah dan sigap. Semoga kegiatan seperti ini terus menebar manfaat.”

Meskipun sempat menghadapi tantangan perubahan lokasi yang cukup jauh dari rencana awal, semangat peserta dan panitia tetap terjaga hingga akhir acara. Melalui kegiatan ini, Dompet Dhuafa Jawa Timur berharap remaja dapat semakin peduli terhadap kesehatan mentalnya, menjaga keseimbangan emosi, serta fokus mengembangkan potensi diri menuju masa depan yang lebih optimis.

Reporter: Yunida Mustarini
Editor: Anugrah Arief Yahya Lubis
Fotografer: Yunida Mustarini

Tata Bahasa diolah oleh AI

EDUKASI PERLINDUNGAN DIRI SEJAK DINI, JIWANGGA BATCH 2 TANAMKAN NILAI “AKU BERHARGA, AKU TERJAGA” DI SURABAYA

EDUKASI PERLINDUNGAN DIRI SEJAK DINI, JIWANGGA BATCH 2 TANAMKAN NILAI “AKU BERHARGA, AKU TERJAGA” DI SURABAYA

Surabaya, 11 Oktober 2025 – Sebanyak 18 anak mengikuti kegiatan edukatif Jiwangga Batch 2 bertajuk “Aku Berharga, Aku Terjaga” yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa Jawa Timur di Majlis Ta’lim Ar-Rosyid, Surabaya, Sabtu (11/10). Kegiatan ini bertujuan menanamkan pemahaman pentingnya menjaga diri dan mengenali batasan tubuh sejak dini agar anak-anak mampu melindungi diri dari potensi kekerasan maupun pelecehan.

Suasana hangat terasa sejak pembukaan acara yang diawali dengan doa bersama dan perkenalan ringan. Melalui metode interaktif seperti permainan kartu warna, sticky notes games, serta sesi tanya jawab ringan, anak-anak diajak mengenal bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain. Peningkatan pemahaman terlihat jelas saat sesi post-test, di mana hampir seluruh peserta mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan menunjukkan keberanian untuk berbicara tentang batasan tubuh mereka.

Salah satu pengajar, Ustadzah Dilla dari TPQ Majelis Ta’lim Ar-Rosyid, menyampaikan kesannya, “Ilmu yang diberikan sangat menarik dan penting untuk anak usia dini ini serta sangat bermanfaat. Pesannya, semoga Jiwangga bisa terus berbagi lebih banyak lagi dan membawa manfaat, tidak hanya untuk anak-anak kecil tapi juga orang dewasa.”

Meskipun sempat mengalami kendala karena adanya warga sekitar yang berduka sehingga kegiatan harus dilaksanakan tanpa mikrofon dan sebagian peserta izin pulang lebih awal, panitia tetap melanjutkan dengan penuh semangat. Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat, pembagian hadiah, dan foto bersama yang menandai selesainya kegiatan edukatif penuh makna ini.

Program Jiwangga menjadi komitmen Dompet Dhuafa Jawa Timur dalam membangun kesadaran anak tentang perlindungan diri melalui pendekatan yang menyenangkan, edukatif, dan sesuai usia. Harapannya, ilmu yang ditanamkan dapat memperkuat karakter anak untuk menghargai diri sendiri serta menularkan pesan perlindungan diri ke lingkungan sekitar.

Reporter: Tim Jiwangga
Editor: Anugrah Arief Yahya Lubis
Fotografer: Tim Jiwangga

Tata Bahasa diolah oleh AI

DOMPET DHUAFA JATIM AMBIL ANDIL PEMBANGUNAN MASJID IMAM ASHATHIBI UNTUK MASYARAKAT JATISARI

DOMPET DHUAFA JATIM AMBIL ANDIL PEMBANGUNAN MASJID IMAM ASHATHIBI UNTUK MASYARAKAT JATISARI

Madiun, Kamis 25 September 2025 – Dompet Dhuafa Jawa Timur menyalurkan program Bantuan Pembangunan Masjid untuk masyarakat Desa Jatisari, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun. Bantuan ini difokuskan pada pembangunan Masjid Imam Ashathibi yang berdiri di kawasan Komplek Lapangan, area yang kini berkembang menjadi pusat keramaian desa. Kehadiran masjid dipandang penting sebagai penyeimbang aktivitas sosial-ekonomi dengan nilai-nilai keimanan masyarakat setempat.

Masjid Imam Ashathibi dirancang bukan sekadar tempat ibadah. Fungsinya akan diperluas menjadi pusat kajian keagamaan, taman pendidikan Al-Qur’an bagi anak-anak, serta wadah pembinaan remaja dan masyarakat. Dengan hadirnya masjid, warga Jatisari diharapkan memiliki pusat persatuan, ruang untuk bernaung dalam kegiatan sosial, dan mercusuar kebaikan yang akan membimbing generasi mendatang.

Dompet Dhuafa Jawa Timur menegaskan bahwa pembangunan masjid merupakan amal jariyah, yang pahalanya akan terus mengalir tanpa henti. Dukungan para donatur dan mitra kebaikan memungkinkan realisasi bantuan ini, sehingga masyarakat dapat segera memiliki rumah Allah yang representatif di tengah kawasan baru mereka.

“Semoga Masjid Imam Ashathibi menjadi cahaya iman, ilmu, dan persaudaraan bagi warga Desa Jatisari. Kehadirannya diharapkan memperkuat semangat masyarakat untuk beribadah, belajar, serta menebar manfaat di sekitar mereka,” demikian harapan yang disampaikan dalam penyaluran program ini.

Reporter: Benny WIjaya
Editor: Anugrah Arief Yahya Lubis
Fotografer: Benny WIjaya

Tata Bahasa diolah oleh AI

KASIH IBU WIJAYANING: BERTAHAN MESKI DIDERA SAKIT DEMI ANAK TERCINTA

KASIH IBU WIJAYANING: BERTAHAN MESKI DIDERA SAKIT DEMI ANAK TERCINTA

Surabaya, Rabu 24 September 2025 – Di usia 63 tahun, Ibu Wijayaning harus menanggung ujian hidup yang begitu berat. Tubuhnya ringkih oleh deretan penyakit: HNP stadium 4, pelebaran aorta jantung, asam lambung kronis, hingga katarak yang makin mengaburkan penglihatannya. Namun derita itu belum cukup, karena satu-satunya anak yang ia miliki juga divonis mengidap hipertiroid, membuat sang anak kerap lemas dan sulit beraktivitas.

Meski demikian, cinta seorang ibu tidak pernah luntur. Wijayaning tetap memilih berdiri tegak, menjadi sandaran utama bagi anaknya. Dengan tubuh penuh rasa nyeri, ia tetap menyiapkan makanan, mendampingi pengobatan, dan merawat sang anak dengan penuh kesabaran. Setiap kali sakit punggung menyerang, ia memilih menahan demi melihat anaknya makan dengan tenang.

Hidup mereka dijalani dengan penuh keterbatasan. Namun, di balik segala kesulitan itu, terpancar keteguhan hati seorang ibu yang tak kenal lelah. Bagi Wijayaning, setiap hari adalah pertarungan ganda: melawan penyakitnya sendiri sekaligus menjaga semangat anaknya. Kasih sayang menjadi kekuatan yang tidak pernah padam, lebih besar dari segala rasa sakit yang menghimpit.

Reporter: Miftahul Huda
Editor: Anugrah Arief Yahya Lubis
Fotografer: Miftahul Huda

Tata Bahasa diolah oleh AI

RUMAH SINGGAH DOMPET DHUAFA JATIM JADI PENOPANG HARAPAN KAYESA MELAWAN TUMOR OTAK

RUMAH SINGGAH DOMPET DHUAFA JATIM JADI PENOPANG HARAPAN KAYESA MELAWAN TUMOR OTAK

Surabaya, 23 September 2025 — Kayesa, balita berusia lima tahun, harus menghadapi ujian berat dalam hidupnya. Usai mengalami insiden jatuh pada April lalu, ia diduga menderita tumor otak dengan gejala menyerupai stroke dini. Kondisinya kian memburuk, hingga menyulitkannya berbicara, bergerak, bahkan membuat emosinya lebih sensitif. Di tengah perjuangan pengobatan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, keluarga Kayesa mendapatkan bantuan dari Program Rumah Singgah Pasien Dompet Dhuafa Jawa Timur, yang memberikan fasilitas tempat tinggal, makanan, hingga transportasi secara gratis.

Kehadiran rumah singgah ini menjadi oase di tengah beban keluarga. “Rumah Singgah Dompet Dhuafa Jawa Timur ini benar-benar membantu kami. Setidaknya kami tidak lagi memikirkan biaya tempat tinggal dan transportasi,” tutur ibu Kayesa dengan mata berkaca-kaca. Meski masih harus menunggu hasil MRI dan kontrol lanjutan di Lamongan, ia bersyukur sudah ada perkembangan kecil setelah opname tujuh hari.

Di sela kesedihan, sang ibu tak lupa menyampaikan rasa terima kasih. “Saya berterima kasih sebesar-besarnya kepada para donatur Dompet Dhuafa Jawa Timur yang sudah membantu kami. Semoga Allah membalas semua kebaikan mereka dengan kesehatan, rezeki yang berkah, dan kebahagiaan di dunia dan akhirat,” ucapnya lirih.

Perjuangan Kayesa masih panjang, tetapi kehadiran Rumah Singgah Pasien Dompet Dhuafa Jawa Timur memberi harapan baru. Program ini bukan hanya sekadar menyediakan atap, tetapi juga menghadirkan kekuatan dan semangat untuk bertahan. Dukungan masyarakat dan kepedulian para donatur menjadi pelita yang menyinari langkah keluarga kecil ini dalam menghadapi cobaan berat.

Reporter: Rini Karistijani
Editor: Rini Karistijani
Fotografer: Rini Karistijani

Tata Bahasa diolah oleh AI

PAK JOKO, PENJUAL TEMPE DAN PENCARI ROMBENG YANG TAK PERNAH LELAH DEMI PENDIDIKAN ANAK

PAK JOKO, PENJUAL TEMPE DAN PENCARI ROMBENG YANG TAK PERNAH LELAH DEMI PENDIDIKAN ANAK

Surabaya, 23 September 2025 – Demi memastikan anak-anaknya tetap bisa mengenyam pendidikan, Pak Joko, seorang warga sederhana, setiap hari berjuang dengan menjalani dua pekerjaan sekaligus. Sejak pukul 05.00 WIB, ia berkeliling kampung dan pasar menjajakan tempe dengan gerobak sederhana. Dari hasil itu, ia mampu memperoleh sekitar Rp60.000 per hari. Siang harinya, saat sebagian orang beristirahat, ia beralih menjadi pemulung barang rombeng—mulai botol, kardus, hingga besi tua—yang menambah penghasilan sekitar Rp20.000. Semua jerih payah itu dilakukan di Surabaya, dengan satu tujuan: menyekolahkan anak-anaknya agar meraih masa depan yang lebih baik.

Perjuangan Pak Joko adalah cermin nyata betapa kuatnya kasih seorang ayah. Ia sadar tidak mampu meninggalkan warisan berupa harta melimpah. Namun keyakinannya bulat bahwa pendidikan adalah kunci pemutus rantai kesulitan. “Saya hanya ingin anak-anak saya sekolah setinggi-tingginya. Biar mereka tidak merasakan beratnya hidup seperti saya,” ujarnya penuh harap.

Di balik senyum lelahnya, tersimpan doa yang tak pernah putus. Setiap langkah dan rupiah yang ia hasilkan diniatkan sebagai jalan menuju kebahagiaan anak-anak di masa depan. Kisah ini mengingatkan kita bahwa pendidikan adalah hak semua anak, sekaligus menjadi alasan mengapa perjuangan sekecil apa pun layak dimuliakan.

Reporter: Miftahul Huda
Editor: Anugrah Arief Yahya Lubis
Fotografer: Miftahul Huda

Tata Bahasa diolah oleh AI

KETIKA HELAAN NAPAS MENJADI PERJUANGAN, SEMANGAT VINDY TAK PERNAH PADAM

KETIKA HELAAN NAPAS MENJADI PERJUANGAN, SEMANGAT VINDY TAK PERNAH PADAM

Surabaya, 10 September 2025 – Vindy (22), seorang pejuang skoliosis dari Tuban, menemukan asa baru di Rumah Singgah Pasien Dompet Dhuafa (DD) Jatim saat berjuang melawan penyakitnya di Surabaya. Sejak terdiagnosis pada tahun 2020, Vindy yang menderita sesak napas dan nyeri hebat membutuhkan pengobatan jangka panjang, di mana program kemanusiaan ini hadir menyediakan akomodasi dan dukungan penuh bagi pasien kurang mampu dari luar kota agar dapat fokus pada proses penyembuhan menjelang tindakan operasi.

Di usianya yang masih muda, Vindy harus memikul beban yang tak terlihat namun begitu berat. Skoliosis yang menggerogoti tulang punggungnya sejak lima tahun silam perlahan merenggut kebebasannya, memaksanya bertarung dengan setiap helaan napas yang menyakitkan. Namun, gadis tangguh ini menolak menyerah. Ditemani bibinya yang setia, ia menjejakkan kaki di Kota Pahlawan, membawa sebongkah harapan untuk pulih dan hidup normal kembali.

Perjuangannya terwujud dalam rutinitas bolak-balik ke rumah sakit; dua kali sepekan untuk kontrol umum dan sebulan sekali untuk pemeriksaan tulang. Di tengah ketidakpastian itu, Rumah Singgah DD Jatim menjadi dermaga amannya. “Program ini benar-benar menolong kami yang tidak mampu, sangat meringankan beban. Saya bersyukur sekali,” ungkap Vindy dengan tulus. Baginya, tempat ini bukan sekadar bangunan, melainkan rumah yang memompa semangat dan mempertemukannya dengan sesama pejuang kesehatan.

Kini, hitung mundur menuju hari operasi besar dalam tiga hingga empat bulan ke depan telah dimulai. Dukungan dari para donatur yang terwujud dalam program Rumah Singgah Pasien menjadi bahan bakar bagi perjuangan Vindy. Harapannya sederhana, yaitu kembali sehat dan bisa bernapas lega tanpa rasa sakit yang selama ini membelenggunya.

Reporter: Rini Karistijani
Editor: Rini Karistijani
Fotografer: Rini Karistijani

Tata Bahasa diolah oleh AI

DOMPET DHUAFA JATIM GELAR LOMBA TAHFIDZ ANAK PERINGATI MAULID NABI DI CIPLAZ SIDOARJO

DOMPET DHUAFA JATIM GELAR LOMBA TAHFIDZ ANAK PERINGATI MAULID NABI DI CIPLAZ SIDOARJO

Sidoarjo, 21 September 2025 – Dompet Dhuafa Jawa Timur berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Jatim, Biolysin, Morinaga Chilgo, Egoji, Ciplaz Mall Sidoarjo, Ramayana, dan Cimory sukses menggelar Event Anak DDJatim dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Acara yang berlangsung di lantai 3 Ciplaz Mall Sidoarjo ini diikuti lebih dari 40 peserta anak dan menghadirkan suasana meriah sejak pukul 13.00 hingga 15.00 WIB.

Kompetisi tahfidz surah pendek dibagi dalam dua kategori. Kategori A untuk usia 5–7 tahun dengan pilihan surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Sementara kategori B untuk usia 8–11 tahun dengan pilihan surah Al-Kafirun, An-Nasr, Al-Lahab, dan Al-Ma’un. Antusiasme peserta terlihat jelas, terlebih ketika Bang Sidiq menemani anak-anak berkeliling di sekitar venue, membuat suasana semakin akrab dan penuh keceriaan.

Perwakilan Dompet Dhuafa Jatim, Hafiar, menegaskan bahwa acara ini bukan hanya lomba, melainkan sarana pembinaan sejak dini. “Acara ini kami hadirkan untuk mengenalkan sosok Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sekaligus menumbuhkan kedekatan adik-adik dengan Al-Qur’an. Harapannya, nilai-nilai akhlak mulia Rasulullah dan hikmah dalam Al-Qur’an dapat menjadi bekal mereka kelak sebagai penerus bangsa yang berkarakter,” ujarnya.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan pengumuman pemenang lomba pada pukul 15.00 WIB yang disambut gembira oleh peserta dan orang tua. Event Anak DDJatim ini diharapkan terus menjadi wadah pembentukan generasi muslim cilik yang cinta Rasulullah, dekat dengan Al-Qur’an, dan mampu menghadirkan cahaya kebaikan bagi masyarakat luas.

Reporter: Edo Setiawan
Editor: Edo Setiawan
Fotografer: Edo Setiawan

Tata Bahasa diolah oleh AI

DOMPET DHUAFA JATIM DAN DMC DOMPET DHUAFA EDUKASI 50 WARGA SONOWANGI TENTANG PEMADAMAN API KECIL

DOMPET DHUAFA JATIM DAN DMC DOMPET DHUAFA EDUKASI 50 WARGA SONOWANGI TENTANG PEMADAMAN API KECIL

Malang, 15 September 2025 – Sebanyak 50 warga Desa Sonowangi, Kecamatan Ampel Gading, Kabupaten Malang, mengikuti Pelatihan Penanggulangan Kebakaran dan Pemadaman Api Kecil yang digelar Dompet Dhuafa Jawa Timur berkolaborasi dengan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa pada Senin (15/9). Kegiatan ini hadir sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi risiko kebakaran rumah tangga, khususnya akibat kebocoran gas elpiji yang kerap memicu kepanikan.

Pelatihan berlangsung di Kantor Desa Sonowangi dan mendapatkan sambutan hangat dari warga. Yudiono, Lurah Sonowangi, menyampaikan apresiasinya, “Terima kasih atas kehadiran Dompet Dhuafa Jatim dan DMC Dompet Dhuafa. Edukasi ini sangat penting karena banyak warga yang kebingungan ketika menghadapi kebakaran, terutama yang disebabkan oleh gas elpiji. Antusiasme warga membuktikan pelatihan ini sangat dibutuhkan.”

Rangkaian acara dimulai dengan materi edukasi dari Achmad Luqman, perwakilan DMC Dompet Dhuafa, yang memberikan pemahaman teori terkait sumber dan potensi kebakaran di lingkungan masyarakat. Dilanjutkan dengan praktik lapangan berupa pelatihan pemadaman api kecil menggunakan alat sederhana. Meski sempat tertunda sejenak akibat hujan, semangat warga tetap membara untuk mempelajari teknik penanganan kebakaran dengan tepat dan cepat.

Kegiatan ini bertujuan agar warga mampu mengendalikan api kecil tanpa panik, sehingga dapat mencegah kebakaran meluas. Harapannya, masyarakat Desa Sonowangi semakin siap siaga dan saling bahu-membahu dalam menghadapi risiko kebakaran di lingkungan sekitar.

Reporter: Anugrah Arief Yahya Lubis
Editor: Anugrah Arief Yahya Lubis
Fotografer: Anugrah Arief Yahya Lubis

Tata Bahasa diolah oleh AI