Header Dompet Dhuafa Jatim

REHABILITASI LAHAN PASCAERUPSI SEMERU: 100 BIBIT AWAL UNTUK HIJAUKAN KEMBALI CURAH KOBOKAN

DSC00363

Lumajang, 15 Mei 2025 – Sebanyak 100 bibit awal pohon jabon ditanam dalam aksi rehabilitasi lahan pascaerupsi Semeru yang digelar di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Kamis (15/5). Kegiatan ini diinisiasi oleh DMC Dompet Dhuafa bersama KSM Bina Semeru Damai (BSD), dan Dompet Dhuafa Jatim, serta melibatkan sekitar 20-30 peserta dari berbagai komunitas seperti YBM PLN, Semeru Bangkit, Relawan Gunung Semeru, HKTI, dan AMS Lumajang. Aksi ini dilakukan sebagai upaya strategis untuk membangun benteng alami penahan lahar dan awan panas sekaligus membuka peluang ekonomi alternatif bagi warga terdampak.

Desa Curah Kobokan menyimpan luka mendalam sejak erupsi besar Semeru tahun 2022 silam. Kawasan yang dulunya berupa hutan seluas 300 hektar ini telah berubah menjadi perkebunan warga, membuatnya tak mampu menahan derasnya aliran lahar yang membawa bencana besar. Kini, lewat tangan warga, relawan, dan dukungan berbagai pihak, harapan baru ditanam kembali bersama seribu bibit jabon demi masa depan yang lebih aman dan lestari.

“Sangat mengapresiasi kegiatan ini. DLH tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi seperti ini yang kita butuhkan,” ujar Agus, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lumajang, dalam sambutannya. Ia berharap program ini terus berlanjut hingga Desa Curah Kobokan dan sekitarnya kembali hijau dan tangguh menghadapi bencana.

Kegiatan penanaman disertai dengan inovasi pemanfaatan pupuk organik olahan TPST oleh KSM, yang telah terbukti efektif menyuburkan tanah bekas erupsi. Pupuk ini diletakkan di dasar lubang tanam, membantu bibit tumbuh di tanah tandus. Sebanyak 100 bibit ditanam secara simbolis, sisanya akan ditanam bertahap dengan pengawasan berkala.

Rehabilitasi ini bukan sekadar penanaman pohon. Ini adalah upaya kolektif menyemai harapan, menyelamatkan nyawa, dan menciptakan keseimbangan alam yang berkelanjutan. Jika tak ditanami, lahar bisa kembali mengalir hingga ke pusat Lumajang. Karena itu, kegiatan ini menjadi panggilan hati untuk menjaga bumi sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar.

Reporter: Anugrah Arief Yahya Lubis
Editor: Anugrah Arief Yahya Lubis
Fotografer: Anugrah Arief Yahya Lubis

Tata Bahasa diolah oleh AI

Bagikan post ini

Tunaikan Kebaikanmu disini