Header Dompet Dhuafa Jatim
Dampingi Psikis Penyintas Erupsi Gunung Semeru, Dompet Dhuafa Hadirkan PFA

Dampingi Psikis Penyintas Erupsi Gunung Semeru, Dompet Dhuafa Hadirkan PFA

LUMAJANG, JAWA TIMUR — Pertolongan pertama tak hanya pada mereka yang terkena masalah fisik saja, namun juga terkait psikologis manusia. Untuk itu, Disastr Management Center (DMC) Dompet Dhuafa turut menggulirkan respon Psychological First Aid (PFA) yang sangat dibutuhkan terutama pada anak-anak agar tidak mengalami panik, depresi ataupun trauma berkepanjangan, bagi penyintas erupsi Gunung Semeru di Lumajang.

Melalui program PFA, anak-anak tidak akan larut pada ingatan soal bencana yang pernah menimpanya. Emosi negatif, histeris, ketakutan, dan kedukaan akan teralihkan dengan aktivitas yang ceria dan menyenangkan. Usia anak-anak biasanya sangat mudah merekam kejadian dan menyimpannya dalam memori hidupnya. Di masa hidupnya yang masih panjang dan juga memiliki masa depan selanjutnya, jangan sampai bekasan mendalam yang tersimpan di memori adalah bekasan yang negatif.

pfa

“Selain respon bantuan evakuasi, medis, dan dapur keliling, Dompet Dhuafa turut berupaya pada pendampingan psikis penyintas erupsi Gunung Semeru di Lumajang, khususnya pada anak-anak. Hari ini, Dompet Dhuafa menghadirkan aksi PFA di Pos Pengungsian SMPN 2 PRONOJIWO, berupa aktifitas game, ice breaking, dongeng, menggambar, hingga bercerita, membersamai anak-anak usia 4-11 tahun. Ada sebanyak 15 anak tadi yang ikut kumpul,” sebut Agus Triabudi selaku Koordinator PIC Respon Dompet Dhuafa pada respon erupsi Gunung Semeru di Pronojiwo, Lumajang, Rabu (8/12/2021).

Ya, satu anak yang mengalami gangguan psikologis, tentunya akan mempengaruhi anak-anak lainnya. Kesedihan, ketakutan akan sangat mudah terlihat pada anak-anak korban bencana, dari raut wajahnya, apa yang disampaikan, dan perilaku-perilaku lainnya. Dapat dibayangkan jika trauma satu anak tidak disembuhkan, maka hal ini dapat mempengaruhi psikis teman-teman lainnya. Efeknya bukan hanya pada satu anak, melainkan seluruh anak yang hidup bersama di pengungsian.

PFA sangat penting dilakukan untuk mengganti bekasan negatif yang berpotensi menjadi trauma, berganti dengan memori yang indah. Misalnya saja, pengalamannya mendapatkan kasih sayang Kakak relawan di pengungsian, keceriaan bersama teman-teman lainnya, atau pengalaman baru belajar sesuatu.

PFA yang dilakukan Dompet Dhuafa secara lengkap tidak hanya dilaksanakan untuk anak-anak saja namun juga untuk orang tua. Hal ini dikarenakan orang tua adalah pihak yang secara cepat menjadi stabil psikologisnya setelah bencana. Jika orang tua telah memiliki psikis yang positif dan stabil, tentunya akan berdampak positif juga untuk anak-anak. Bagaimanapun anak-anak sangat mudah terpengaruh dengan kondisi orang tuanya.

“Setiap anak-anak yang menghadapi bencana gempa, pasti akan mengalami depresi. Tapi jangan sampai depresi tersebut membuat mereka menjadi trauma yang mendalam dan ketakutan berlebih. Untuk itu, kami, Dompet Dhuafa menghadirkan program Pshycological First Aid (PFA) untuk anak-anak korban gempa”, terang Haryo Mojopahit, selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa.

Sahabat, dukungan dan sinergi kita sangat berarti. Berani baik dengan ikut bantu penuhi kebutuhan darurat warga yang terdampak bisa kita lakukan dengan berdonasi melalui dompetdhuafajatim.org/erupsi-gunung-semeru . (Dompet Dhuafa Jawa Timur / Markom / Aldhiansyah)

Kisah Penyintas, Sunarko: Saat Erupsi Keadaan Menjadi Gelap Gulita

Kisah Penyintas, Sunarko: Saat Erupsi Keadaan Menjadi Gelap Gulita

LUMAJANG, JAWA TIMUR — “Waktu kejadian erupsi, saya dan keluarga sedang berada di rumah. Tiba-tiba ada suara gemuruh dan mati listrik,” terang Sunarko (66), pada Senin (6/12/2021) kepada tim DMC Dompet Dhuafa.

Sunarko, salah satu penyintas asal Dusun Kamarkanjang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, berbagi kisahnya saat detik-detik kejadian erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) lalu.

Saat itu pukul menunjukan 14:30, Sunarko beserta keluarga sedang berada di rumah. Tidak lama kemudian, terdengar gemuruh keras yang diikuti dengan pemadaman listrik satu kecamatan.

Bersusulan suara panik bercampur dengan suara hentakan kaki, warga berlari menuruni jalan. Namun ada sebagian yang memutuskan tidak lari, salah satunya ialah keluarga Pak Sunarko.

“Asap tebal dan debu-debu yang banyak,” Sunarko mencoba mengingat kembali saat kejadian erupsi.

“Ditambah dengan pemadaman listrik. Nah, di situ suasana menjadi gelap gulita,” sambungnya.

Cucu Sunarko sempat memutuskan untuk berlari keluar mengikuti kepanikan warga. Namun Sunarko berpesan untuk menunggu aman terkendali. Setelah itu baru kemudian keluar dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.

“Kita semua berkumpul di rumah sambil berdoa supaya cepat reda,” tambahnya.

“Alhamdulillah keluarga sehat. Meski memang ekonomi lemah, aktivitas di sini menjadi mati total. Mayoritas di sini bekerja sebagai penambang. Akibat kejadian ini semua aktivitas mati total dan tidak ada pemasukkan,” pungkas Sunarko.

Sahabat, dukungan dan sinergi kita sangat berarti. Berani baik dengan ikut bantu penuhi kebutuhan darurat warga yang terdampak bisa kita lakukan dengan berdonasi melalui dompetdhuafajatim.org/erupsi-gunung-semeru . (Dompet Dhuafa Jawa Timur / Markom / Aldhiansyah)

DARLING Bagikan Makanan Untuk 200 Penyintas di Pos Pengungsian Candipuro

DARLING Bagikan Makanan Untuk 200 Penyintas di Pos Pengungsian Candipuro

LUMAJANG, JAWA TIMUR — Pada respon bantuan erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Tim DARLING (Dapur Keliling) Dompet Dhuafa kembali mendistribusikan bantuan makanan kepada 200 penyintas di Pos Pengungsian Pondok Pesantren Ulul Albab, Kec. Candipuro, Kab. Lumajang, pada Rabu (8/12/2021).

“Tim DARLING melakukan pendistribusian makanan berupa bubur kacang hijau. Sebagai nutrisi juga menjadi MPASI untuk bayi dan anak,” sebut Asep selaku Koordinator DARLING Dompet Dhuafa di Lumajang.

“Disini kami terus mobile, dan hari ini stand by di Pos Pengungsian Pos Pengungsian Ponpes Ulul Albab, agar selama berada di pengungsian, kebutuhan asupan gizi pada penyintas anak-anak juga tercukupi,” imbuhnya.

Kehadiran DARLING di wilayah terdampak bencana, merupakan ikhtiar membantu memenuhi kebutuhan pangan para penyintas. Dompet Dhuafa melalui DARLING, turut mendirikan Pos Hangat dan menggulirkan makanan siap saji kepada para penyintas juga relawan yang bertugas.

LUMAJANG, JAWA TIMUR — Pada respon bantuan erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Tim DARLING (Dapur Keliling) Dompet Dhuafa kembali mendistribusikan bantuan makanan kepada 200 penyintas di Pos Pengungsian Pondok Pesantren Ulul Albab, Kec. Candipuro, Kab. Lumajang, pada Rabu (8/12/2021).

“Tim DARLING melakukan pendistribusian makanan berupa bubur kacang hijau. Sebagai nutrisi juga menjadi MPASI untuk bayi dan anak,” sebut Asep selaku Koordinator DARLING Dompet Dhuafa di Lumajang.

“Disini kami terus mobile, dan hari ini stand by di Pos Pengungsian Pos Pengungsian Ponpes Ulul Albab, agar selama berada di pengungsian, kebutuhan asupan gizi pada penyintas anak-anak juga tercukupi,” imbuhnya.

Kehadiran DARLING di wilayah terdampak bencana, merupakan ikhtiar membantu memenuhi kebutuhan pangan para penyintas. Dompet Dhuafa melalui DARLING, turut mendirikan Pos Hangat dan menggulirkan makanan siap saji kepada para penyintas juga relawan yang bertugas.

Sahabat, dukungan dan sinergi kita sangat berarti. Berani baik dengan ikut bantu penuhi kebutuhan darurat warga yang terdampak bisa kita lakukan dengan berdonasi melalui dompetdhuafajatim.org/erupsi-gunung-semeru . (Dompet Dhuafa Jawa Timur / Markom / Aldhiansyah)

PJUC Gandeng DMC Dompet Dhuafa Penuhi Kebutuhan Penyintas Terdampak Erupsi Semeru

PJUC Gandeng DMC Dompet Dhuafa Penuhi Kebutuhan Penyintas Terdampak Erupsi Semeru

LUMAJANG, JAWA TIMUR — Anak perusahaan PT. Petrogas Jatim Utama, yaitu PT. Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC), bersama Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa menyediakan bantuan makanan pokok untuk penyintas akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang. Sebagai Salah satu BUMD Jawa Timur itu, pada Sabtu (11/12/2021), menggulirkan bantuan sebanyak 250 porsi yang dibagikan di posko pengungsian SMPN 1 Candipuro, Dusun Krajan, Desa Sumberejo, dan di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh.

Melalui unit respon Dapur Umum dan Dapur Keliling (DARLING) Tim Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa, makanan siap saji berupa makanan pokok lengkap dengan minuman dingin yang menyegarkan didistribusikan kepada para penyintas bencana. Aksi ini sebagai bentuk kepedulian PJUC atas asas kemanusiaan. Melalui tim DMC Dompet Dhuafa, PJUC ingin menyampaikan bela sungkawa terhadap para korban dan penyintas.

Salah satu penghuni Dusun Kebondeli Selatan, Asshari mengatakan jarak antara titik awan panas guguran Semeru dengan Dusun Kebondeli Selatan sekitar 500 meter. Setiap malam, para perempuan dan anak-anak mengungsi ke tempat lain. Sedangkan sebagian pria menjaga rumah masing-masing. Ketika pagi datang, semua kembali ke rumah masing-masing.

“Terima kasih kepada PJUC dan DMC Dompet Dhuafa atas bantuan makannya,” ucapnya.

Selain Dapur Umum dan Dapur Keliling, DMC Dompet Dhuafa juga tengah membuka layanan penanganan dampak awan panas guguran Semeru dengan Pos Hangat, Layanan Kesehatan, Psychological First Aid (PFA), dan pembagian sembako dengan total 6221.

Sahabat, dukungan dan sinergi kita sangat berarti. Berani baik dengan ikut bantu penuhi kebutuhan darurat warga yang terdampak bisa kita lakukan dengan berdonasi melalui https://donasi.dompetdhuafa.org/siagabencanaindonesia/ . (Dompet Dhuafa Jawa Timur / Markom / Aldhiansyah)